Penulis: Syaikh Khalid Ahmad Abu Syadi Penerjemah: Abdul Hamid Penerbit: PT SAHARA Intisains, Pondok Gede, cetakan pertama, Jumadil Ula 1430 H/Mei 2009 M Tebal Buku: 304 halaman Harga: Rp. 47. 000 Tidakkah engkau malu jika mengawali hari-harimu dengan berbohong kepada Allah SWT? Engkau memasuki shalat Fajar dengan takbiratul ihram, namun engkau bohong dalam seruan dan ucapanmu. Lalu engkau mengawalinya dengan doa Iftitah, “Aku hadapkan wajahku kepada Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi…”, namun setelah itu engkau menghadapkan wajahmu kepada syahwatmu. Engkau menerima kesenangannya, melupakan dosa-dosamu, dan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhanmu. Nabi SAW berpesan kepada Abu Ayub Al-Anshari RA, "Jika kamu menunaikan shalat, shalatlah seperti shalatnya orang-orang yang melakukan shalat perpisahan." Di sini Nabi SAW ingin berkata kepada Abu Ayub dan orang-orang yang datang sesudahnya, "Kerjakanlah shalat dengan perasaan bayang-bayang kematian menenggelamkanmu, desah napas malaikat maut bercampur baur dengan napasmu, dan ia akan segera mencabut nyawamu setelah kamu mengucapkan salam. Ini adalah akhir dari shalatmu, akhir dari keberadaanmu di dunia manusia, dan sebagai tanda dekatnya ajalmu dan habisnya masa penjagaanmu. Lakukanlah shalat seperti shalatnya orang yang mengetahui bahwa tidak ada waktu lagi antara dirinya dan kedatangannya kepada Rabb-nya setelah salam…." Begitu pentingnya wasiat ini sehingga Nabi SAW pun mengulanginya lagi. Namun kali itu kepada Anas RA. Beliau berkata kepadanya, "Ingatlah kematian dalam shalatmu. Jika seseorang mengingat kematian dalam shalatnya, sudah selayaknya shalatnya diperbagus." |
Dataran Merdeka Berselawat 2013
Selasa, 11 Oktober 2011
Targhib wa Tarhib: Anjuran dan Peringatan dari Al-Qur'an dan Sunnah
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan