Dataran Merdeka Berselawat 2013

Dataran Merdeka Berselawat 2013

Isnin, 10 Jun 2013

Majalah Q & A Terkini


Apakah Yang Engkau Sombongkan Wahai Manusia?

Rasulullah Saw pernah bersabda, “Barangsiapa yang dihatinya ada perasaan sombong, walaupun sebesar biji sawi, maka Allah Swt akan melemparkan wajahnya ke dalam api neraka.”

Sayyidina Muhammad bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib berkata, “Tidak seorangpun yang dihatinya menyimpan perasaan sombong melainkan akalnya akan berkurang sebesar perasaan sombong di hatinya baik kecil maupun besar.”

Ketika Nabi Sulaiman As ditanya tentang perbuatan dosa yang tidak dapat ditebus oleh kebajikan apapun, maka beliau menjawab, “Hal itu adalah perasaan sombong.”

Buku ini akan membahasa tentang sebab sebab manusia menjadi sombong, bahasa sombong, serta cara menghilangkannya. Selain itu buku juga akan mengupas tentang keutamaan tawadhu. Buku ini adalah terjemah dari salah satu bab kitab Al Qabas an Nurul Mubin min Ihya Ulumuddin karya Habib Umar bin Hafidz.

Alangkah Hinanya Dunia Ini


Kehidupan dunia pada umumya menghalangi manusia untuk berhubungan dengan Tuhannya. Mereka terlena hanya memikirkan kehidupan dan kebahagiaan di dunia, sehingga lalai dari kehidupan akhirat.

Padahal Allah Swt telah berfirman dalam Al Qur’an yang artinya, “Itulah orang orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan Akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.”

Firman Allah di atas mengisyaratkan bahwa betapa besarnya kerugian orang yang sangat peduli kepada dunianya dan melupakan perkara akhiratnya. Karena itu, penting bagi  seorang muslim untuk mengetahui hakekat kehidupan dunia dan hakekat diciptakannya. Tujuannya agar seseorang selamat dari tipu daya gemerlapnya dunia, serta selamat kelak di akhirat.

Buku ini adalah terjemah salah satu bab dari kitab Al Qabas an Nurul Mubin min Ihya Ulumuddin karya Habib Umar bin Hafidz.

Majlis Ceramah



Jumaat, 25 Januari 2013

Keutamaan Surat dan Doa Al-Fatihah, Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliky


Rasulullah Saw kalau kita telaah secara dalam akan kita dapati di hari harinya yang tak lepas dari doa, lihatlah doa yang beliau ajarkan sebelum tidur, bangun dari tidur, bahkan ketika kita tiba tiba bangun dari tidur pertengahan malam, belum lagi doa waktu subuh, dhuha, pagi, siang, sore, mau pergi, masuk ke suatu tempat, dan masih banyak lagi. Semua ini menandakan betapa pentingnya doa.

Ulama-ulama terdahulu mereka telah memudahkan kepada kita dengan mengumpulkan dan menyusunnya untuk kita baca pada waktu tertentu seperti ratib-ratib, hizib, dan lain lain.

Demikian pula Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Malaki Al-Hasani dalam kitabnya Abwabal Faraj. Pada salah satu bab kitab tersebut, beliau menerangkan tentang rahasia dan hikmah yang terdapat dalam surat Al-Fatihah. Buku ini hadir sebagai terjemahan dari penjelasan tersebut